Nikah Siri dalam arti nikah secara agama islam pada saat ini adalah nikah namun tidak dicatatkan di KUA selama syarat dan rukun nikah terpenuhi semua, maka pernikahan tersebut menurut pemahaman saya hukumnya tetap sah.
Dari zaman dahulu sejak zaman rasulullah yang dimaksud nikah itu ya emang nikah siri, tp konteks nikah sirih waktu tersebut adalah menikah dengan cara Islam tetapi terdapat banyak saksi sehingga nikah tersebut diketahui oleh semua tetangga maupun saudara.
Sedangkan pada masa zaman ini, konteks nikah siri banyak bergeser, nikah sirih dimaksudkan untuk menikah dengan cara sembunyi - sembunyi sehingga tidak ada tetangga pun yang mengetahui bahkan orang tua sendiri banyak yang tidak tau kalau anaknya telah menikah sendiri.

Nikah sirih dimanfaatkan oleh pria yang cuma ingin menyalurkan hawa nafsunya saja tanpa memikirkan masa depan dari pernikahan mereka। Banyak dari pelaku nikah siri memanfaatkan momen nikah sirih untuk dilakukan poligami tanpa diketahui oleh istri tua mereka, padahal sebagai orang Islam poligami bisa dilakukan apabila terpaksa.

Menurut saya bisa saja draf RUU itu disahkan oleh anggota DPR, tp sebelumnya dihukum dahulu para anggota DPR yang banyak menikah sirih dengan istri simpanan mereka.
Toh bagi saya kalo emang seseorang mau niat menikah pasti ada biaya yang harus dipersiapkan untuk apapun itu, kalo emang tidak punya dana mengapa harus menikah toh nantinya membuat sengsara dan akhirnya penjualan, pembunuhan bayi semakin marak.
Tp seandainya draf RUU ini dilaksanakan, maka pemerintah juga harus berupaya untuk biaya pernikahan melalui KUA juga harus disesuaikan dengan kehidupan masyarakat atau kalau perlu digratiskan sehingga para orang tidak mampu dapat menikah dengan sah dan nantinya nikah sirih akan hilang dari peredaran